Senin, 31 Desember 2007

lebah (by:adkhilni utami)

Lebah kecil menggapai langit
Dititip pesan..oleh sang kawan
“Ambilkan awan...sedikit saja…”
Lebah kecil menggapai langit
Mencoba menggapainya
Tertatih..merintih
Demi sang kawan
Lebah kecil menggapai langit
Dengan sorak semangat sang kawan
Dengan kepercayaan sang kawan
Dengan doa tulus sang kawan
Lebah kecil menggapai langit
Walau tak lagi terdengar sorak
Sayup..samar..menghilang
Lebah kecil menggapai langit
Dihempas angin..diterpa hujan..dihadang elang..
Sesekali sayapnya melemah
Sesekali tubuhnya terasa lelah
Namun tak ada kata menyerah
Lebah kecil menggapai langit
Tetap menggapai langit
Oleh sebab sang kawan
Oleh sebab sang awan
Lebah kecil menggapai langit
Dan ia tersenyum
Gumpalan putih lembut menyambut
Lebah kecil tertawa
Bahagia
“Lebah kecil kembali!”
Lebah kecil kembali
Meletakkan segumpal awan
Di tangan sang kawan
Tertawa
Bahagia
Tak perlulah ia mengetahui apa yang diderita
Tak perlulah ia mengetahui apa yang dirasa
Cukup lebah

pendiam

Tak ada pendiam yang tak tinggalkan misteri..
Ketika ia berdiri atau duduk dalam diam,,
orang tak mudah tebak apa yang sebenarnya ia simpan...
Sesekali ia berbicara namun tetap kata-kata yang terbatas itu
tak mampu jawab tanya manusia tentang siapa dirinya
tak ada diam yang tak tinggalkan misteri...
terkadang ia hanya membuat orang lain bingung
apa sebenarnya yang ia simpan, ia hanya duduk...
berdiri...berbaring...
kadang hanya menampakkan senyumnya kala bertemu,
tak ada jawaban sedikitpun
tak ada pendiam yang tak tinggalkan misteri...
ia hanya mencoba menepis semua yang terjadi
lalu menyembunyikannya agar tak ada orang yang tahu..
ia hany membuat pertanyaan yang seolah tak ada jawaban...
tak ada pendiam yang tak tinggalkan misteri...
saudaraku...tahukah misteri itu adalah aku...

Minggu, 30 Desember 2007

mengejar mentari

kau ingin tahu...
siapa yang ada dalam bayang mentari itu
hanya berupa remang yang tak juga jelas
dibalik pohon kelapa itu

apakah kau tahu...
kapan ia datang lalu diam disitu?
menatap metari yang semakin redup
makin memerah hingga membuat bayang semu...

kau tahu...
kenapa dia diam disitu...
sendiri seolah tak bergeming,,,
hanya diam dan menatap...

kawan...
dia hanya sejenak melintas...
dia hanya sekejap berdiri...
tak lama dia akan berlari...
mengejar mentari itu...

dialah pahlawan itu,,,,

dialah aku,,,,